Sabtu, 15 Desember 2012

PERCOBAAN 2


UJI KELARUTAN SENYAWA ORGANIK

I.                    TUJUAN
1.       Menguji kelarutan beberapa senyawa organik.
2.       Menentukan sifat suatu senyawa (basa kuat, asam kuat, asam lemah, atau zat netral).

II.                  DASAR TEORI
Senyawa organik merupakan senyawa kimia yang mengandung gugus karbon (C). Kelarutan menyatakan secara kualitatif jumlah maksimal zat yang dapat terlarut dalam sejumlah zat terlarut atau larutan. Dengan tes kelarutan, suatu senyawa dapat ditentukan apakah suatu senyawa yang sedang diuji adalah basa kuat (amina), asam lemah (fenol), asam kuat (asam karboksilat), atau suatu zat netral (aldehid, keton, alkohol, ester, eter). Pelarut yang digunakan dalam uji kelarutan senyawa organik adalah HCl 5%, NaOH 5%, NaHCO3 5%, H2SO4 pekat, air, dan pelarut-pelarut organik.Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon,kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Dari dolongan besar itu senyawa organik dapat diklasifikasikan  dalam keluarga (families) dan kelas (class) yang berbeda. Senyawa organik dibagi kedalam Sembilan kelas yang berbeda, digolongkan menurut sifat masing-masing dalam senyawa tersebut. Secara kuantitatif untuk menyatakan komposisi atau kelas dari larutan digunakan uji kelarutan terhadap senyawa tersebut.
Suatu larutan dinyatakan merupakan ”larutan tidak jenuh” jika solute dapat ditambahkan untuk memperoleh berbagai larutan yang berbeda dalam konsentrasinya. Dalam banyak hal, ternyata proses penambahan solute tidak dapat berlangsung secara tidak terbatas. Suatu keadaan akan dicapai dimana penambahan solute pada sejumlah solvent yang tertentu tidak akan menghasilkan larutan lain yang memiliki konsentrasi lebih tinggi. Kelarutan yang besar terjadi bila molekul-molekul solute mempunyai kesamaan dalam struktur dan sifat-sifat kelistrikan dari molekul-molekul solvent. Bila ada kesamaan dari sifat-sifat kelistrikan, misalnya momen dipol yang tinggi, antara solvent-solvent, maka gaya-gaya tarik yang terjadi antara solute solvent adalah kuat. Sebaliknya, bila tidak ada kesamaan, maka gaya-gaya terik solute solvent lemah.
Secara umum, padatan ionik mempunyai kelarutan yang lebih tinggi dalam solvent polar daripada dalam pelarut non-polar. Juga, jika solvent lebih polar, maka kelarutan dari padatan-padatan ionik akan lebih besar.
Pengendapan merupakan metode yang sangat berharga untuk memisahkan suatu sample menjadi komponen-komponennya. Proses yang dilibatkan adalah proses dalam zat yang akan dipisahkan itu digunakan untuk membentuk suatu fase baru endapan padat.
Pengujian mengenai kelarutan ini banyak digunakan untuk produk-produk instan seperti jahe instan, kopi instan, serta dapat pula digunakan untuk tablet. Makin tinggi angka yang diperoleh menunjukkan kelarutan yang meningkat pula.
kelarutan zat dapat dilihat dari bagan berikut ini:

III.               METODELOGI PERCOBAAN
1.1   ALAT
-          Tabung reaksi
-          Rak tabung reaksi
-          Pipet tetes
-          Spatula
1.2   BAHAN
-          NaOH 5%
-          HCl 5%
-          Zat Unknown
-          NaHCO3 5%
-          H2SO4 pekat

1.3   PROSEDUR KERJA

 

IV.                HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1   HASIL PENGAMATAN
No
Senyawa Organik
Kelarutan dalam Air
Penambahan Reagen/Uji Kertas Lakmus
Kategori
1.
Senyawa Unknown
Larut
-          Memerahkan lakmus biru
-          Tidak mengubah warna lakmus merah
Asam karboksilat BM rendah
2.
Toluene
Larut
Tidak merubah warna lakmus merah atau biru
Senyawa netral BM rendah
3.
n-heksana
Tidak Larut
Penambahan NaOH 5%: Tidak Larut
Penambahan HCl 5%:
Tidak Larut
Penambahan H2SO4 pekat:
Tidak Larut
Senyawa Inert
                                                                                           

















4.2   PEMBAHASAN
      Pada praktikum kali ini dilakukan uji kelarutan senyawa organik. Mula-mula dimasukkan 1 ml aquades ke dalam tabung reaksi. Kemudian tabung reaksi tersebut ditambahkan 2 tetes zat unknown lalu diamati apakah zat unknown tersebut larut dalam air atau tidak. Menurut hasil pengamatan, senyawa unknown tersebut larut dalam air. Kemudian senyawa tersebut diuji dengan kertas lakmus dan hasilnya senyawa dapat memerahkan lakmus biru serta tidak mengubah warna dari kertas lakmus merah. Dari hasil pengamatan yang diperoleh dan menurut referensi modul yang digunakan, hasil dari percobaan menunjukkan bahwa campuran tersebut adalah asam salisilat atau termasuk ke dalam gugus asam karboksilat. Dimana asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus karboksil –COOH. Gugus karboksil mengandung gugus karbonil dan sebuah gugus hidroksil: antar aksi dari kedua gugus ini mengakibatkan suatu kereaktifan kimia yang unik dan untuk asam karboksilat.
     Percobaan selanjutnya yaitu menguji senyawa toluene. Di dalam pencampuran aquades dan toluene, toluene tidak larut dalam air. Kemudian setelah diuji dengan kertas lakmus baik merah ataupun biru, pencampuran antara toluene dengan air tidak mengubah warna dari kertas lakmus tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa toluene merupakan senyawa organic yang bersifat netral dengan BM rendah.
     Selanjutnya adalah dilakukan analisa untuk tabung reaksi ketiga. Tabung ini berisi campuran yang tidak larut. Kemudian dilakukan penambahan larutan Natrium Hidroksida (NaOH) 5%. Setelah dikocok dan diamati, terlihat campuran sulit dihomogenkan. Dilanjutkan dengan penambahan larutan HCl 5% dan hasilnya juga sama yaitu tidak dapat larut. Penambahan asam sulfat (H2SO4) pekat juga tidak berpengaruh pada kelarutan campuran tersebut. Menurut hasil analisa, sampel tersebut termasuk ke dalam senyawa aromatik yaitu n-heksana. Seperti yang telah diketahui, n-heksana adalah isomer utama heksana yang dalam keadaan standar merupakan cairan tak berwarna yang tidak larut dalam air. Hal ini terbukti pada saat penambahan aquades, senyawa ini tidak larut.

V.                  KESIMPULAN
·         Menurut hasil analisa, 3 sampel yang diujikan kelarutannyaadalah asam salisilat, toluene, dan n-heksana.
·         Senyawa netral adalah senyawa yang tidak memiliki muatan sehingga senyawa tersebut mudah bereaksi dengan senyawa lain.
·         Senyawa inert merupakan senyawa yang sukar melepas elektron sehingga sulit untuk bereaksi dengan senyawa lain.

VI.                DAFTAR PUSTAKA
Nurbayti, Siti, M.Si. 2006. Penuntun Praktikum KIMIA ORGANIK I. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah

VII.              LAMPIRAN
PERTANYAAN
1.       Identifikasi zat unknown yang diberikan pada anda!
2.       Mengapa suatu senyawa dapat larut dalam air?
3.       Apakah yang dimaksud dengan senyawa inert? Beri contoh!
JAWABAN
1.       Zat Unknown 1: Asam Salisilat (termasuk dalam gugus asam karboksilat)
Zat Unknown 2: Toluene (senyawa netral BM rendah)
Zat Unknown 3: n-heksana (senyawa inert)

2.       Suatu senyawa dapat larut dalam air karena senyawa tersebut mempunya berat jenis yang lebih kecil dari berat jenis air. Jenis senyawa yang dapat larut dalam air adalah biasanya jenis senyawa-senyawa ionik. Selain itu kelarutan senyawa ionik bergantung pada besarnya nilai Ksp dan tingkat kepolaran senyawa tersebut.

3.       Senyawa inert merupakan senyawa yang sukar melepas elektron sehingga sulit untuk bereaksi dengan senyawa lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar